April 17, 2011

“Kalau macam ni amalan kamu di dunia, kamu tak boleh pas, tak boleh masuk syurga…”








Hari ini, seperti hari-hari lain dalam hidupku, Allah mengirimkan sebuah mutiara tarbiyah yang amat berharga… Setiap hari, bahkan setiap saat, Dia sentiasa menemani setiap langkah perjalananku, bersamaku dalam setiap hela nafasku, mentarbiyahku, tanpa jemu… Cuma bezanya, kadang-kadang aku terperasan tarbiyahNya, namun kebiasaannya, aku lalai dari petunjukNya.


membawa hati yang sarat dengan penyesalan… Kalaulah diberi peluang kedua…


Dengan kuasaNya, apa-apa pun boleh berlaku pada sesiapa pun yang Dia kehendaki… Kadang-kadang, bukan kita tak tahu, tapi kita terlupa. Kadang-kadang, kita dah prepare lain, tapi yang terkeluar benda lain. Kerdilnya kita, berbanding rencanaNya.


Tiba-tiba aku terfikirkan sesuatu…. Cuba bayangkan… Kalau depan Allah di Padang Mahsyar kelak.. setelah diperhitungkan satu per satu pahala dan dosa kita.. maka Allah mengambil keputusan…


“Kalau macam ni amalan kamu di dunia, kamu tak boleh pas, tak boleh masuk syurga…”


Cuba bayangkan andai ia benar-benar berlaku, di depan Allah Penguasa Hari Perhitungan…


KeputusanNya muktamad, tiada lagi talian hayat... Dan kita tahu, andai tidak ke syurga, tiada pilihan lain melainkan ke……. Neraka.


Lalu ketika itu, melututlah kita di depan Allah… menangis, merintih dan merayu…


Ya Allah, kembalikanlah aku ke dunia… Ya Allah, aku janji aku akan buat yang lebih baik… Ya Allah, akan kutaati segala perintahMu, dan jauhi segala laranganMu… Ya Allah, berikanlah aku peluang kedua, tolonglah ya Allah….
kembalikanlah aku ke dunia…


Tapi ketika itu, kita tahu… tidak akan ada lagi peluang kedua… ketika itu, penyesalan yang kita rasai, pastinya tak tergambar dek akal fikiran ini… Na’uzhubillah…


Kalau di dunia, selagi nyawa belum sampai ke kerongkongan, selagi matahari belum terbit di sebelah barat, Allah sentiasa bagi peluang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Kalau fail midterm exam pun, ada peluang untuk perbaiki masa final exam nanti. Kalau fail final pro sekalipun, boleh repeat 6 bulan dan resit pro exam lagi sekali.

Tapi, kalau fail di akhirat nanti…?




P/S : Betapa kita merayu pd Allah utk dikembalikan ke dunia, tp itu semua tidak mungkin.. Selagi kita berada di dunia ni, kutip la segala amal dan bekalan utk melayakkan kita ke syurga Allah..sebab kita tak tau, berapa banyak lagi masa yg tinggal utk kita berada kat dunia ni.. wallahualam..

------------------------------------------------------------------



Ketika itu aku membuka kehidupan yang nyata, kupersiapkan hati dan mata hatiku untuknya. Namun kuutamakan hati karena memang dia yang paling utama, hati yang mampu tuk memecahkan alam semesta dengan batuan mata.
Manakala malam semakin terasa, hatiku terus berbisik dan berbincang dengan sang penguasa. Hanya saja mataku tak kuasa untuk berkata, aku terdiam membisu dan kemudian jatuh diatas bumi, jasmani yang bersamaku telah pergi terbawa angin malam.

Kudengar seorang makhluk memanggilku sembari berkata, "Hai! lihat alam memanggilmu". Aku terbangun dan kemudian jatuh kembali, kemudian suara itu muncul kembali, "Hai….! lihat makhluk alam disampingmu". Aku terbangun dan lari tersiram air, aku kembali berdiri diatas bumi, jasmani dan jiwaku kembali m
enyatu.

Akupun melanjutkan perjalananku menuju kehidupan yang nyata, dipertengahan jalan aku menemukan satu titik yang cahayanya mengalahkan seisi langit dan bumi, entah mengapa setelah kutemukan satu titik itu badanku terasa bergetar dan hatiku termenung sambil merasakan ketakjuban yang luar biasa, aku dan jiwaku semakin tak nampak diatas bumi, yang aku rasakan adalah melayang diatas bumi, akupun kembali meneruskan perjalananku sambil melayang diatas bumi, kutatapi satu cahaya itu ia semakin mendekat dan semakin mendekat.

Terlihat debu melingkar disampingnya dengan mengeluarkan suara merdu, suara itu berbunyi, "Aku penuhi panggilanmu wahai penguasa cahaya yang abadi". Suara itu terus- menerus terdengar di telinga sehingga lantunannya menciptakan irama musik Ilahiah.

Seandainya lantunannya terdengar oleh tanah yang tandus, niscaya akan tumbuh kembali bunga-bunga yang mempesona dimata, seandainya terdengar oleh makhluk yang tak bisa melihat niscaya mereka akan segera melihat alam dengan penglihtan yang sangat jelas, seandainya terdengar oleh orang yang sedang dimabuk bara emosi maka akan padam dan berubah menjadi air yang menyejukan, suara merdu itu terus bergema di telinga sehingga ketika sampai di hati tanaman surga yang tumbuh didalamnya tiba-tiba berbunga dengan subur, mata hati yang tadinya tertutup sekarang terbuka dengan lebar, emosi yang tersimpan dalam jiwa padam tersiram oleh suara yang merdu itu. Kekuatan musik Ilahiah itu memang benar-benar sangat dahsyat dan menakjubkan.

Kekuatan Ilahiah itu datang bersama hati yang sngat bersih, aku merasakan getaran dalam jiwa semakin terasa, aku sudah tak tahan lagi dengan kekuatan yang sangat dahsyat ini. Jasmaniku yang tak mampu lagi untuk menerimanya. Akhirnya badanku hancur tak tertahankan akibat dari dahsyatnya kekuatan musik Ilahiah itu. Rupanya masih ada yang tertinggal dari kepingan badanku, ia utuh selamanya, dia adalah jiwa yang mulia
Kini aku menyadari bahwa aku masih hidup dan bisa bernafas dengan jiwa karena sebenarnya aku bernafas bukan dengan paru-paru atau jantung, aku bernafas dengan jiwa, jiwa hidup dalam hati, hati hidup karena Ilahi.

Tiap udara yang aku hembuskan dari hati, berubah menjadi kalimat Tuhan yang berbunyi "Kun Fayakun! Jadi, maka jadilah!" Kemudian terciptalah aku yang kedua kalinya dengan bentuk yang lebih baik, hati yang berhiaskan sopan santun dan bijaksana. Sekarang aku tidak hanya melayang diatas bumi melainkan berada di singgasana Tuhan, perjalananku berakhir disinggasananya, sekarang aku berada disampingNya dalam bentuk yang sempurna.

Aku melihat bumi dari kejauhan mata dan hati, sekarang aku hidup disinggasana Tuhan yang mulia. Aku turun ke bumi hanya sekedarnya saja guna memenuhi panggilan hidup, sedangkan sisanya akan kupersembahkan untuk selalu bercinta dengan Tuhan.

--------------------------------------------------------------------------------------------

nota kehidupan 1 : baru balik dari Petronas. terima kasih ibu, kerana bersusah payah untuk mencarikan ROTI buat anakanda mu ini ditengah2 malam begini.. perut ku meragam hendak kan roti ~

nota kehidupan 2 : padan muka Harlina kerana telah dimarahi oleh ibu. " Harlina, kamu ni main komputer gelap2 tutup lampu nanti rosak mata kamu sayang.. muda muda lagi memang tak ada effect.. esok besar nanti rosak mata kamu.. hmm, baik ibu ! :(


1 comment:

  1. masyaAllah, takutnya memikirkan bila nyawa ini akan diambil, kerana diri ini masih tidak cukup persiapan untuk menghadapNya..Allah

    ReplyDelete